Kamis, 13 Juni 2013

hasrat nulis;tapi,cuma ini;

menjelang shubuh, aku tenggelam dalam kesunyian dan didalam kesunyian itu aku dimangsa kesepian. Bahkan, Tuhan rasanya telah meninggalkanku. Tuhan telah berangkat naek perahu, begitu kata hatiku selalu. Kemudian aku meratap, wahai Tuhan yang Maha Tinggi, jika Kau katakan dunia tak ubahnya persinggahan, tak ubahnya mampir sebentar untuk minum. Mengapa hidup bisa menjadi pahit begini (seperti segelas kopi karbonat) ? Lalu aku menjadi sinis, bahwa aku selalu percaya pada Tuhan, tapi rupanya Tuhan tak percaya padaku. Bahkan, sekadar untuk memberiku sedikit kekuatan untuk mengalahkan sebuah penjajahan baru (kemiskinan dan kebodohan). Tuhan seperti ragu, untuk memberikanku kekuatan tersebut. Akhirnya aku jatuh tertidur karena lelah bersedih memikirkan tentang nasib negeri ini.

ADZAN SHUBUH

Adzan Subuh telah berKumandang Merdu di Seantero Bumi Pertiwi, sehingga Menggetarkan Hati Hamba-MU ini yaa.. Allah..

Hamba-MU ingin bangun dari depan Computer ini untuk mengerjakan Perintah-MU yaa.. Allah..

Tapi, berbagai pertanyaan bermunculan dan berkecamuk didalam Hati Hamba..?

Dimanakah.. Engkau.. yaa.. Allah.. ketika Masyarakat Bangsa ini sedang kesusahan dan meminta Pertolongan-MU yaa.. Allah..

Dimanakah.. Engkau.. yaa.. Allah.. ketika Para Pejabat banyak melakukan praktik-praktik Korupsi..

Dimanakah.. Engkau.. yaa.. Allah.. ketika Seorang Ayah dengan tega Memperkosa Darah Dagingnya sendiri..

Dimanakah.. Maha Melihat-MU..
Dimanakah.. Maha Penyayang-MU..
Dimanakah.. Maha Pengasih-MU..
Dimanakah.. Maha Adil-MU..

Dan berbagai Maha lain-Nya..

Yang sering diKumandangkan oleh Para Kyai diatas Mimbar..

Apakah semua itu telah Sirna dimakan oleh waktu..
Apakah benar Kata Nietsze Tuhan itu telah Mati..

atau

Apakah ini hanya sebuah Cobaan dari-MU untuk Umat di Bangsa ini yang sering melakukan hal-hal keNistaan..?

Dengan semua itu...

Apakah Hamba masih pantas menjatuhkan jidad di atas Sajadah.. untuk mengerjakan Perintah-MU yaa.. Allah.. 

hanya sebuah curhatan

Pertama, jika kita melihat kilas sejarah indonesia. Negara ini tidak dihuni oleh manusia yg beragama islam saja. Lihat sejarah, bahwa sebenarnya sebelum agama Islam masuk ke indonesia, sudah ada agama Hindu dan Buddha sebelumnya yg menghuni negara ini, ditambah lagi animisme.


Jika anda menilai baik buruknya negara dilihat dari negara itu berasaskan agama apa (islam or something else), sepertinya justru negara yg berasaskan agama yang tidak maju². Contoh : negara2 di timur tengah yg menerapkan sistem negara agama.Kalo anda menjawab Malaysia, apakah anda yakin?? Malaysia itu negara dibawah pesemakmuran Inggris. Dan inggris adalah negara kerajaan Kristen Anglikan tetapi sistem negara yang sekulerisme. Negara islam di timur tengah, banyak masyarakatnya melakukan tindakan yang menghancurkan harga diri bangsa ini (maaf, pemerkosaan, penganiayaan).


Kedua, bahwa negara Indonesia dijadikan negara islam pun belum tentu berubah menjadi lebih baik. Mungkin akan menambah daftar panjang permasalahan sosial yang bersangkut erat dengan SARA (suku, agama, ras, dan antar golongan). Ditambah lagi dengan oknum² masyarakat yang telah banyak merusak negara ini dengan korupsi, kolusi dan nepotisme yang kebanyakan mengaku dirinya adalah orang yang beragama. Ironis memang, tapi inilah kenyataan yang terjadi.


Ketiga, negara Indonesia ialah negara yang telah diperjuangkan dengan susah payah oleh para pejuang di masa lalu. Jika ditilik lebih dalam, bahwa pejuang-pejuang tersebut memiliki latar belakang suku dan agama yang berbeda-beda. Jadi, negara demokratis yang berasaskan Pancasila dan UUD 45 sudah menjadi poin terpenting didalam terciptanya negara ini.


Permasalahannya hanya 1, apakah para manusia² yang hidup di negara Indonesia ini masih ingat perjuangan para pahlawan yang rela mati demi negeri ini, dan berusaha berjuang dengan membangun negeri ini walau pasti akan terasa berat ???


saya kira jawabannya hanya ada di dalam hati dan diri kita masing².urusan agama tidak sepantasnya dibawa kedalam urusan negara. Saya bukan orang yang sekuler ataupun pragmatis, namun saya belajar untuk menghargai orang lain dan menghargai hidup..itu saja...

belum berakhir

Bulan juni tahun ini seperti bulan juni tahun-tahun sebelumnya malang dingin seperti biasanya tapi tahun ini melebihi dingin negaranya lenin. Khalayak ramai berbincang tentang dinginnya kota malang tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Apakah ini karena pergantian cuaca yang begitu cepat atau fenomena alam karena terjadi beberapa bencana belakangan terakhir di provinsi jawa timur (mis: ulat bulu, semburan dari gunung semeru, bromo dan lain-lain). Mungkin hanya Tuhan yang tahu tentang semua ini. Aku bukan mau menulis tentang bencana atau tentang Rahasia Tuhan tentang ini. Tetapi, lebih jauh dari itu yaitu tentang kita sebagai khalifah di bumi yang fana ini.

Seluruh hidup ini adalah Drama.kita menyusun sebagian besar kisahnya, menjalaninya dan kemudian menutup dengan segala jenis ending. menjadi Pecundang? Pahlawan? Pemburu Surga? atau Pemalas yang masa Bodoh? Manusia adalah Mahluk yang paling sempurna diciptakan oleh Allah SWT. Dari Mahluk ciptaan lainnya. Meskipun Manusia dan hewan sama-sama diberi akal. Tetapi, akalnya hanya bersifat stagnan dan Manusia bersifat terus berubah-ubah. Misalnya: kita ngambil studi kasus terhadap pembuatan tempat tinggal. Burung selalu membuat rumahnya dengan model-model itu saja. Sedangkan manusia tentunya selalu berubah-ubah donk. Tetapi, apakah kita sudah menunjukan ekistensi kita sebagai manusia atau apakah kita masih harus memanusiakan diri kita sendiri? Tentu hanya Anda yang bisa menjawab sendiri dan juga saia.

Sebenarnya kurang menarik kalau kita berbicara tentang manusia. Karena, pembahasannya terlalu meluas atau umum. Bagaimana kita berbicara tentang seorang individu saja dan tentunya individu itu adalah saia sendiri. Bagaimana?? SETUUJU!!!!
Malam ini aku merasa agak melankolis. Aku merasa Tuhan telah meninggalkanku. Tuhan telah berangkat naik perahu, begitu kata hatiku selalu. Lalu aku menjadi sinis, bahwa aku selalu percaya pada Tuhan, tapi rupanya Tuhan tak percaya padaku. BERSAMBUNG.....


melankolis

Gaadizitt

Gadis engkau bagailkan MUTIARA dalam HATI Q
melihat MU, bagaikan BIDADARI yang turun dari KHAYANGAN
rupa MU tak SECANTIK Sahara, body MU tak sesexy Wanita Arab
tapi, Gadis kau bisa membuat Q terkapar dalam  Naungan Cinta


Gadis!! mengapa, Engkau hanya Q miliki dalam Mimpai Q
Gadis!! mengapa, Q hanya bisa memandangi MU dan tak bisa memiliki MU


Gadis engkau bagaikan pengganti Ibu Q diklaa Q  kesepian
Gadis engkau bagaikan Sang Penghibur disaat Q dirundung kepedihan
Gadis maafkan Q, cuma ini yang bisa Q berikan pada MU sebagai Rasa Bangga Q bisa BerSahabat dengan Diri MU


Q persembahkan Tulisan yang Jelek ini
Untuk Para Srikandi2 yang berarti dalam Hidup Q

105 tahun (seabad lebih)

105 tahun Kebangkitan Nasional. Tidak terasa sudah seabad lebih Bangsa ini memperingati Kebangkitan Nasional. Seperti tahun-tahun sebelumnya Perayaan Hari Lahir (HarLah) Kebangkitan Nasional hanya dirayakan seremonial belaka. Tidak ada Nilai-nilai yang bisa kita ambil dari Perayaan Kebangkitan Nasional setiap tahunnya. Seharusnya setiap Perayaan Kebangkitan Nasional wajib memunculkan Nilai Bangkit dari keterpurukan, Nilai Bangkit dari ketertindasan, Nilai Bangkit dari ketertinggalan, Bangkit dari kemiskinan dan Bangkit dari kebodohan. Nilai-nilai seperti itu yang di inginkan oleh Ir. Soekarno, Dr. Sutomo dkk waktu mempelopori Boedie Oetomo, sebagai cikal bakal Kebangkitan Nasional. Meskipun Pemerintah telah kehilangan Nilai-nilai seperti diatas, Jangan sampai nilai-nilai itu hilang dari diri kita. Nilai untuk tetap Bangkit, Nilai untuk tetap Semangat, Nilai untuk tetap Berjuang serta Nilai untuk tetap Bergerak. Sehingga Kita Masih Bangga menjadi Rakyat Indonesia. Diam Tertindas, Bangkit Melawan. Selama Harlah Kebangkitan Nasional . 
"amal dan bakti ku berikan, adil dan makmur ku perjuangkan"

water

air adalah suatu realitss primodial dan mempunyai peran penting. Simbolismenya menyangkut setiap tahap kehidupan. Mitos-mitos kuno dan ilmu modern sependapat manakala mereka melihat air sebagai pangkal utama segala materi organis. Air mutlak perlu bagi semua eksistensi semua mahluk yang hidup, manusia, hewan dan tanaman. Kehadirannya menjamin kehidupan dan pertumbuhan.
KETIADAANYA MENJADI PERTANDA BAGI KEMATIAN DAN KEHANCURAN!!!
Melihat diberbagai media cetak dan elektronik banyak pulau di Nusantara kekurangan air, sawah-sawah menjadi kering sampai mata air menjadi kering pula. Ini adalah salah satu efek dari Pemansan Global (kalo kata orang Kupang Global Warming) dan efek dari tangan-tangan genit manusia..
Terlepas dari semua itu Pemerintah harus mempunyai inisiatif membantu warga dengan memberikan pasokan air kepada warga. Jangan mau di NINA BOBOKAN oleh masalah korupsi, petasan dan masalah lainnya. Tanpa mengucilkan masalah yang lain.